Kamis, 25 Desember 2008

Ayam Dan Telur, Which Came Early?

Duluan mana telur daripada ayam? Nah, teman - teman semua jawabannya pasti berbeda - beda berdasarkan pemikiran serta keyakinan. Namun tahukah teman - teman kalau pertanyan sederhana seperti ini pernah menimbulkan pertentangan antar sesama ilmuwan yunani kuno (aristoteles dengan kratos). Dan pastinya gag nyangka juga kalau ternyata pertanyaannya udah ada sejak lamaaa banget. Nah disini saya akan mencoba mengupasnya lebih lanjut dan selanjutnya teman - teman semua bisa saling berdiskusi atau berkomentar tentang hal ini.

Pertama - tama kita akan berbicara soal teori, disini kita memegang dua teori yaitu teori agama berhadapan dengan teori sains / ilmiah. Merujuk teori agama akan menjurus kepada teori penciptaan dari Harun Yahya dimana beliau beranggapan bahwa teori evolusi dan biogenesis Darwin tidak sah (Secara agama, disini islam). Harun Yahya menganggap semua mahluk hidup didunia ini (termasuk dunianya) adalah ciptaan Tuhan(Ku) Yang Maha Pencipta. Sehingga jika diberi suatu konflik "Duluan mana telur daripada ayam?" maka teori akan berpihak kepada sang Ayam, karena dari segi kausalitas, kewajaran, serta kerasionalitasan penciptaan akan lebih baik jika ayam duluan. Sedangkan, menurut teori sains / ilmiah atau lebih (sebenarnya saya menciptakan istilah sendiri) kepada teori orang modern seperti Christoph Langan atau Stephen Hawkings, Konflik ayam dengan telur akan berakhir dengan kemenangan telur. Sebab, pada hakikatnya, ilmu sains itu adalah berorientasi kepada "kemasuk - akalan" serta kealamian dari suatu fenomena. Mereka akan beranggapan dan berpegangan pada teori / aksioma semisal teori evolusi Darwin. Bisa saja para orang - orang tersebut mengandaikan bahwa telur itu duluan, tercipta dari suatu mutagenesis evolusi dari sebuah telur yang bukan dari jenis ayam, karena pengaruh alam maka terjadi suatu perubahan menyesuaikan dengan alam dan telur berubah menjadi gen ayam (bisa saja kan bagi orang ilmiah untuk menyimpulkan sesuatu). Lalu, bagaimana sebenarnya penyelsaian yang arif dan bijak dari konflik ini? Jelas saya tidak tahu (karena professor saja masih menyelidkinya) dengan pasti apa itu, namun saya tegaskan bahwa ini bukanlah kausativ dari suatu perpecahan. Menurut saya pribadi (berdasar pemahaman serta pemikiran ilmiah dan agama yang seimbang) Ayam lebih dulu daripada telurnya. Alasannya, secara agama telah dijelaskan bahwa Allah maha pencipta, jika dilihat dari segi rasionalitas, maka akan lebih dapat diterima jika Allah menciptakan Ayam dulu daripada Telur. Contohnya, Disini kita menganggap bahwa ayam dan telur sama - sama belum ada satu sama lain jika salah satunya ada, jika Ayam tersebut bertelur maka sudah pasti disebut telur ayam, namun, jika telur diciptakan duluan, maka darimana istilah telurNYA AYAM muncul? padahal ayam lebih belakangan daripada telur. Bukan berarti teori sains ilmiah itu sesat tidak! tapi disini, teori saya ini menggabungkan antara pemahaman ilmiah serta kepercayaan tentang agama yang disinkronkan satu sama lain. Jawaban tadi tidak menyinggung kesalahan ataupun keburukan teori orang lain, tapi berusaha memahami sesuatu secara RELIGIOSAINS. Nah, bagaimana menurut teman - teman?
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar